Pendahuluan
Disini saya akan menerangkan proses pembuatan acid dengan cara kering. Cara kering yang dimaksud adalah menggunakan udara kering dengan kandungan uap air sedikit yang berasal dari udara blower melewati dryer tower kemudian masuk ke Furnace.
H2SO4 adalah senyawa yang bersifat asam kuat. Senyawa disebut asam apabila memiliki derajat keasaman atau PH<7 .="" p="">
Senyawa H2SO4 memiliki sifat sifat sebagai berikut :
1. Bersifat higroskopis artinya mudah menyerap air.
2. Bersifat korosif, H2SO4 dengan konsentrasi rendah sangat korosif bila berkontak langsung logam.
3. Bersifat eksotermis, yaitu bila dikontakan dengan air akan menimbulkan panas.
4. Senyawa sangat berbahaya apabila terkena bagian tubuh, yang akan mengakibatkan luka bakar. Luka bakar ini berbeda dengan luka bakar bila terkena air mendidih. Luka bakar akibat terkena H2SO4 menyebabkan pori pori kulit bagian dalam ikut terbakar.
5. Berbau menyengat bila kontak dengan air.
6. Bersifat toxic, apabila terurai menjadi gas SO3 asam tersebut bersifat toxic yang menyebabkan mual dan muntah.
Penanganan atau handle asam sulfat :
1. Bila asam kontak langsung dengan air akan menimbulkan gas karena sifatnya yang eksotermis dan terhirup oleh kita maka langsung saja pindahkan ke area udara yang seteril dan minum air putih yang banyak.
2. Bila H2SO4 tumpah keselokan dan berkontak dengan air secepat mungkin tangani dengan siram air dan kapur kedalam selokan agar asam tersebut PH netral. Atau juga dengan mengalirkan NaOH dengan konsentrasi tertentu supaya asam cepat netral.
Reaksi asam dan basa.;
H2SO4 + NaOH -----> Na2SO4 + 2H2O
3. Bila kontak dengan kulit, siram bagian kulit tanpa harus membasuh. Apabila dibasuh kulit akan mengelupas dengan cepat.
4. Secepat mungkin pagari area kebocoran H2SO4 dengan safety line dan penghentian aliran.
Proses pembuatan H2SO4 :
H2SO4 dihasilkan dari beberapa tahap reaksi yaitu,
Tahap 1 :
Reaksi : S + O2 ------> SO2
Reaksi gas belerang dengan udara berlebih, reaksi ini terjadi didalam furnace udara yang dipakai berasal dari blower yang dilwatkan ke DT. Reaksi berlangsung dengan temperatur diatas 900C- 970.
Tahap 2 :
Reaksi : SO2 + 1/2O2----> SO3
Reaksi lanjutan dari reaksi tahap 1. Reaksi ini terjadi diconverter SO2, dengan bantuan katalis. Katalis yang digunakan yaitu V2O5 atau vanadium pentoksida. Converter terdiri dari 5 bed, setelah melewati converter gas SO3 dialirkan lagi melalui beberapa alat antara lain boiler, Heat Exchanger, Cooling Heat Exchanger, Economizer.7>
Tahap 3 : SO3 + H2O --->H2SO4
Tahap reaksi terakhir terjadi di menara Dryer Tower (DT), Inter Pas Absorber Tower (IPAT), Final Absorber Tower (FAT).
Pada menara ini gas SO3 dispray dengan asam H2SO4 dengan konsentrasi 98%, kemudian produk turun kebawah masuk kedalam tangki sirkulasi . Acid ditangki sirkulasi memiliki konsentrasi 100% sehingga didalam tangki sirkulasi dilakukan pengenceran dengan kontrol konsentrasi setting 98% menggunakan dilute acid 70% atau juga dengan air. Di tangki sirkulasi sebagian acid dipakai untuk sepray ketiga tower tersebut, sebagian ditampung kedalam tangki produksi. Dengan menggunakan control level transmitter distribusi acid produksi dapat diketahui.
Reaksi keseluruhan :
S + O2--------->SO2
SO2 + 1/2O2------>SO3
SO3 + H2O ------->H2SO4
-------------------------------------
S + 3/2O2 + H2O ---------> H2SO4
Gambar Acid Plant
Disini saya akan menerangkan proses pembuatan acid dengan cara kering. Cara kering yang dimaksud adalah menggunakan udara kering dengan kandungan uap air sedikit yang berasal dari udara blower melewati dryer tower kemudian masuk ke Furnace.
H2SO4 adalah senyawa yang bersifat asam kuat. Senyawa disebut asam apabila memiliki derajat keasaman atau PH<7 .="" p="">
Senyawa H2SO4 memiliki sifat sifat sebagai berikut :
1. Bersifat higroskopis artinya mudah menyerap air.
2. Bersifat korosif, H2SO4 dengan konsentrasi rendah sangat korosif bila berkontak langsung logam.
3. Bersifat eksotermis, yaitu bila dikontakan dengan air akan menimbulkan panas.
4. Senyawa sangat berbahaya apabila terkena bagian tubuh, yang akan mengakibatkan luka bakar. Luka bakar ini berbeda dengan luka bakar bila terkena air mendidih. Luka bakar akibat terkena H2SO4 menyebabkan pori pori kulit bagian dalam ikut terbakar.
5. Berbau menyengat bila kontak dengan air.
6. Bersifat toxic, apabila terurai menjadi gas SO3 asam tersebut bersifat toxic yang menyebabkan mual dan muntah.
Penanganan atau handle asam sulfat :
1. Bila asam kontak langsung dengan air akan menimbulkan gas karena sifatnya yang eksotermis dan terhirup oleh kita maka langsung saja pindahkan ke area udara yang seteril dan minum air putih yang banyak.
2. Bila H2SO4 tumpah keselokan dan berkontak dengan air secepat mungkin tangani dengan siram air dan kapur kedalam selokan agar asam tersebut PH netral. Atau juga dengan mengalirkan NaOH dengan konsentrasi tertentu supaya asam cepat netral.
Reaksi asam dan basa.;
H2SO4 + NaOH -----> Na2SO4 + 2H2O
3. Bila kontak dengan kulit, siram bagian kulit tanpa harus membasuh. Apabila dibasuh kulit akan mengelupas dengan cepat.
4. Secepat mungkin pagari area kebocoran H2SO4 dengan safety line dan penghentian aliran.
Proses pembuatan H2SO4 :
H2SO4 dihasilkan dari beberapa tahap reaksi yaitu,
Tahap 1 :
Reaksi : S + O2 ------> SO2
Reaksi gas belerang dengan udara berlebih, reaksi ini terjadi didalam furnace udara yang dipakai berasal dari blower yang dilwatkan ke DT. Reaksi berlangsung dengan temperatur diatas 900C- 970.
Tahap 2 :
Reaksi : SO2 + 1/2O2----> SO3
Reaksi lanjutan dari reaksi tahap 1. Reaksi ini terjadi diconverter SO2, dengan bantuan katalis. Katalis yang digunakan yaitu V2O5 atau vanadium pentoksida. Converter terdiri dari 5 bed, setelah melewati converter gas SO3 dialirkan lagi melalui beberapa alat antara lain boiler, Heat Exchanger, Cooling Heat Exchanger, Economizer.7>
Tahap 3 : SO3 + H2O --->H2SO4
Tahap reaksi terakhir terjadi di menara Dryer Tower (DT), Inter Pas Absorber Tower (IPAT), Final Absorber Tower (FAT).
Pada menara ini gas SO3 dispray dengan asam H2SO4 dengan konsentrasi 98%, kemudian produk turun kebawah masuk kedalam tangki sirkulasi . Acid ditangki sirkulasi memiliki konsentrasi 100% sehingga didalam tangki sirkulasi dilakukan pengenceran dengan kontrol konsentrasi setting 98% menggunakan dilute acid 70% atau juga dengan air. Di tangki sirkulasi sebagian acid dipakai untuk sepray ketiga tower tersebut, sebagian ditampung kedalam tangki produksi. Dengan menggunakan control level transmitter distribusi acid produksi dapat diketahui.
Reaksi keseluruhan :
S + O2--------->SO2
SO2 + 1/2O2------>SO3
SO3 + H2O ------->H2SO4
-------------------------------------
S + 3/2O2 + H2O ---------> H2SO4
Gambar Acid Plant